Gambaran Skrining Hasil Pemeriksaan Hbsag pada Pasien Pre-Hemodialisis

Authors

  • Novia Putri Antika STIKes Wira Medika Bali
  • Didik Prasetya Stikes Wira Medika Bali
  • Ida Ayu Putri Wirawati RSUP Sanglah

DOI:

https://doi.org/10.36376/bmj.v10i1.330

Keywords:

Hepatitis B, Hemodialisis, Gagal ginjal kronik

Abstract

Perhimpunan Nefrologi Indonesia telah mensyaratkan tentang keharusan pemeriksaan yang dilakukan sebelum melakukan hemodialisis salah satunya yaitu pemeriksaan HBsAg. Pasien hemodialisis berisiko tinggi untuk terinfeksi virus hepatitis B karena memiliki daya tahan tubuh yang turun dan infeksi virus yang ditularkan melalui darah. Hemodialisis menjadi tindakan yang sangat membantu pasien PGK untuk memperpanjang usia pasien. Tes HBsAg diperlukan untuk memastikan keberadaan virus hepatitis B di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran hasil skrining pemeriksaan HBsAg pada pasien pre-hemodialisis di RSUD Wangaya tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional menggunakan data sekunder. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 63 pasien yang diambil dengan teknik total sampling. Hasil penelitian berdasarkan usia menunjukkan proporsi terbanyak pada pasien dengan usia 20-60 tahun sebanyak 39 (61,9%) dan pasien >60 tahun sebanyak 24 (38,1%). Berdasarkan jenis kelamin menunjukan proporsi laki-laki lebih banyak yaitu sebanyak 38 (60,3%) dan perempuan sebanyak 25 (39,7%). Hasil dari pemeriksaan skrining HBsAg didapatkan pasien negatif HBsAg sebanyak 62 pasien (98,4%) dan positif sebanyak 1 pasien (1,6%). Hasil dari pengelompokan berdasarkan diagnosa yaitu diagnosa terbanyak adalah hipertensi sebanyak 14 pasien (22,2%) dan diagnosa Diabetes melitus sebanyak 13 pasien (20,6%). Skrining hepatitis B perlu dilakukan saat pertama kali hemodialisis agar dapat menjaga keselamatan kerja petugas kesehatan dan mencegah penularan terhadap pasien lainnya.

 

Indonesian Nephrology Association has required that examinations be carried out prior to hemodialysis, one of which is the examination of HBsAg. Hemodialysis patients are at high risk for hepatitis B virus infection because they have a lowered immune system and blood-borne viral infections. Hemodialysis is an action that really helps CKD patients to prolong the patient's life. The HBsAg test is needed to confirm the presence of the hepatitis B virus in the body. The purpose of this study was to describe the results of HBsAg screening in pre-hemodialysis patients at Wangaya Hospital in 2021. This study was an observational descriptive study using secondary data. The number of samples in this study were 63 patients who were taken by total sampling technique. The results of the study based on age showed that the highest proportion was in patients aged 20-60 years as many as 39 (61.9%) and patients >60 years as many as 24 (38.1%). Based on gender, the proportion of males is 38 (60.3%) and females are 25 (39.7%). The results of the HBsAg screening examination showed that 62 patients were negative for HBsAg (98.4%) and 1 patient was positive (1.6%). The results of the grouping based on the diagnosis, namely the most diagnoses were hypertension as many as 14 patients (22.2%) and diabetes diagnoses as many as 13 patients (20.6%). Screening for hepatitis B needs to be done the first time on hemodialysis in order to maintain the safety of health workers and prevent transmission to other patients.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Novia Putri Antika, STIKes Wira Medika Bali

Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Program Diploma Tiga

Didik Prasetya, Stikes Wira Medika Bali

Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Program Diploma Tiga

Ida Ayu Putri Wirawati, RSUP Sanglah

SMF Patologi Klinik

References

Aisara, S., Azmi, S., & Yanni, M. (2018). Gambaran Klinis Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 42-50. https://doi.org/10.25077/jka.v7i1.778

Apliya, E. N. (2019). Gambaran Hasil Skrinning HBsAg Pada Pasien Hemodialisis Di Rumah Sakit Panti Wilasa Citaarum Semarang (KTI): Jurusan Analis Kesehatan Poltekes Kemenkes Semarang.

Belung, A., Moeis, E., & Wantania, F. (2016). Prevalensi Virus Hepatitis Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Rutin Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado. e-CliniC, 4(1). https://doi.org/10.35790/ecl.4.1.2016.11027

Guirgis, M., & Zekry, A. (2012). A Guide for Primary Care Providers: Natural History of Chronic Hepatitis B Virus Infection.

Pusdatin Kemenkes, R. I. (2017). Situasi Penyakit Hepatitis B di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Indonesia Renal Registry. (2018). Report of Indonesia Renal Registry. Diakses tanggal 25 Desember 2021. From https://www.indonesianrenalregistry.org/data/IRR%202018.pdf

Irfan, I., Wawomeo, A., & Kambuno, N. T. (2019). Hepatitis B Virus Infection in Hemodialisis patient at Prof. DR. WZ Johannes Kupang Hospital, East Nusa Tenggara. JKP (Jurnal Kesehatan Primer), 4(1), 63-69.

KDIGO. (2012). Clinical practice guideline for the evaluation and management of chronic kidney disease. Retrieved 05 Desember, 2021. From http://www.kdigo.org/clinical_practice_guidelines/pdf/CKD/KDIGO_2012_CKD_GL.pdf

Kementrian Kesehatan RI. (2017). Situasi Penyakit Ginjal Kronis. Infodatin (Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI). Diakses tanggal 06 Desember 2021

Liana, P., Yaa, K., & Maulana, D. (2015). Prevalensi Blood Borne Virus pada Pasien Hemodialisis Kronik di Instalasi Hemodialisis RSMH Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 47(2).123-130. Diakses tanggal 30 November 2021

Mardhatillah, M., Arsin, A., Syafar, M., & Hardianti, A. (2020). Ketahanan Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 3(1), 21-33. https://doi.org/10.30597/jkmm.v3i1.10282

Nasution, S. H., Syarif, S., & Musyabiq, S. (2020). Penyakit Gagal Ginjal Kronis Stadium 5 Berdasarkan Determinan Umur, Jenis Kelamin, dan Diagnosa Etiologi di Indonesia Tahun 2018. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 4(2), 157-160. Diakses tanggal 07 Mei 2022

Perhimpunan Nefrologi Indonesia. (2017). 10th Annual Report of Indonesian Renal Registry. Jakarta: PERNEFRI. Diakses 20 Desember 2021, from https://www.indonesianrenalregistry.org/data/IRR%202017%20.pdf.

Pongsibidang, G. S. (2017). Risiko hipertensi, diabetes, dan konsumsi minuman herbal pada kejadian gagal ginjal kronik di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2015. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan, 3(2), 162-167. Diakses tanggal 10 Mei 2022

Purnamasidhi, C. A. W., Mariadi, I. K., Wibawa, I. D. N., & Kandarini, Y. (2016). High Incidence of Hepatitis B Virus Infection in Hemodialysis Patients at Sanglah General Hospital and It's Risk Factors. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy, 17(3), 155-161. Retrieved November 26, 2021 from http://www.ina-jghe.com/. https://doi.org/10.24871/1732016155-161

Wahyudi, H. (2017). Hepatitis. Makalah Kesehatan Universitas Udayana. Diakses tanggal 07 Desember 2021, from https://simdos.unud.ac.id

Wijayanti, I. B. (2016). Efektivitas HBsAg-Rapid Screening Test untuk deteksi dini hepatitis B. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada. 7 (1). Diakses tanggal 10 Desember 2021, from http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/

Wijayanti, W., Isro'in, L., & Purwanti, L. E. (2017). Analisis Perilaku Pasien Hemodialisis dalam Pengontrolan Cairan Tubuh. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(1), 10-16. Diakses tanggal 10 Desember 2021. https://doi.org/10.24269/ijhs.v1i1.371

Zasra, R., Harun, H., & Azmi, S. (2018). Indikasi dan persiapan hemodialis pada penyakit ginjal kronis. Jurnal Kesehatan Andalas, 7, 183-186. https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.847

Downloads

Published

2023-07-28

How to Cite

Antika, N. P. ., Prasetya, D., & Wirawati, I. A. P. . (2023). Gambaran Skrining Hasil Pemeriksaan Hbsag pada Pasien Pre-Hemodialisis. Bali Medika Jurnal, 10(1), 13–21. https://doi.org/10.36376/bmj.v10i1.330