Bali Medika Jurnal https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj <p>Bali Medika Jurnal adalah jurnal kesehatan Stikes Wira Medika Bali</p> Stikes Wira Medika Bali en-US Bali Medika Jurnal 2615-7047 Toxoplasmosis Pada Ibu Hamil Berdasarkan Tes Serologi di Bali https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/268 <p>Toxoplasmosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Penyebab Toxoplasmosis antara lain mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit toxoplasma, kebiasaan makan daging yang dimasak setengah matang, dan kurangnya higienitas. Penyakit ini dapat menginfeksi janin yang dikandung dan dapat mengakibatkan keguguran atau bayi lahir cacat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase angka kejadian Toxoplasmosis pada Ibu hamil di Denpasar Bali berdasarkan hasil Serologi pemeriksaan Anti Toxoplasma IgG dan IgM dengan menggunakan metoda ELFA. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan studi cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 44 koresponden Ibu hamil dengan menggunakan analisis statistik uji Univariat. Berdasarkan hasil penelian dapat diketahui bahwa hasil serologi IgG Anti Toxoplasma positif pada ibu hamil di Denpasar Bali sebesar 20.5% dan IgM Anti Toxoplasma positif sebesar 4.5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat infeksi lampau toxoplasmosis pada ibu hamil dengan hasil serologi IgG Anti Toxoplasma positif sebesar 20.5% dan infeksi dini toxoplasmosis dengan hasil IgM Anti Toxoplasma positif sebesar 4.5%. Persentase keberadaan infeksi toxoplasmosis pada ibu hamil perlu diwaspadai dan ditangani dengan tepat.</p> <p> </p> <p>Toxoplasmosis is an infectious disease caused by the parasite Toxoplasma gondii. Causes of Toxoplasmosis include consuming food or drink contaminated with the Toxoplasma parasite, eating undercooked meat, and lack of hygiene. This disease can infect the unborn baby and can result in miscarriage or birth defects. This study aims to determine the percentage of the incidence of Toxoplasmosis in pregnant women in Denpasar Bali based on the results of the Serology examination of Anti-Toxoplasma IgG and IgM using the ELFA method. This research is descriptive analytic with a cross sectional study, sampling using 44 correspondent pregnant women. Statistical analysis using the Univariate test. Based on the results of the study it can be seen that the IgG Anti Toxoplasma serology is positive in pregnant women in Denpasar Bali by 20.5% and IgM Anti Toxoplasma positive by 4.5%.</p> Novita Kusuma Sari Fitria Diniah Sayekti Copyright (c) 2023 Novita Kusuma Sari, Fitria Diniah Sayekti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 139 149 10.36376/bmj.v10i2.268 Prediktor Perilaku Menjaga Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Mellitus: Persepsi Sehat Berbasis Health Belief Model https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/265 <p>Persepsi sehat adalah suatu proses seseorang dalam menginterpretasikan stimulus yang diterima oleh alat indra yang berkaitan dengan keadaan sehat seseorang sehingga perilakunya disesuaikan dengan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi sehat berdasarkan teori health belief model sebagai prediktor perilaku mempertahankan kadar glukosa darah normal pada pasien diabetes tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional pada 112 responden dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner health belief model dan perilaku menjaga kadar glukosa darah. Spearman rank test digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian diperoleh nilai modus persepsi sehat adalah 108 dan nilai median 106,5 dengan nilai minimum 86 dan nilai maksimum 119, sedangkan nilai modus perilaku menjaga kadar glukosa darah adalah 27 dan nilai median 27,5 dengan nilai minimum 23 dan nilai maksimum 33. Ada hubungan yang signifikan antara perilaku persepsi sehat mempertahankan kadar glukosa darah (p = &lt;0,011 dan r = 0,239). Terdapat korelasi positif yang berarti semakin tinggi persepsi kesehatan, semakin tinggi perilaku mempertahankan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Perawat dapat menggunakan teori health belief model untuk memperjelas persepsi pasien DM tipe 2 sehingga dapat mempengaruhi pasien untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat.</p> <p> </p> <p>Healthy perception is an individual process to interprete the stimulus received by the sense organs, which related to a healthy state that stimulated individuals to adjust behavior as expectation. This study aimed to analyze the relationship between healthy perceptions based on the theory of health belief models and behavior to maintain normal blood glucose levels in type 2 diabetes patients. A cross-sectional design was performed 112 respondents using the purposive sampling. The data was collected using the health belief model and the behavior to maintain blood glucose levels questionnaire. Spearman rank test was used to analyse the objective the study. The results showed that the mode value of healthy perception was 108 and median value was 106,5 , with a minimum value of 86 and a maximum value of 119. While the mode value of behavior maintaining blood glucose levels was 27 and median value was 27,5 with a minimum value of 23 and a maximum value of 33. There was a significant correlation between healthy perception behavior of maintaining blood glucose levels (p = &lt;0.011 and r = 0.239) with a low positive correlation between the two variables. It shows that the higher the perception of health, the higher the behavior of maintaining blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus. Nurses suggested to use the health belief model theory to clarify the perception of type 2 diabetes patients that can influence patients to adopt a healthier lifestyle.</p> Indana Firdausi Nuzula Nurfika Asmaningrum Alfid Tri Afandi Copyright (c) 2023 Indana Firdausi Nuzula , Nurfika Asmaningrum, Alfid Tri Afandi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 150 161 10.36376/bmj.v10i2.265 Gambaran Hasil Pemeriksaan HBsAg pada Cleaning Service Rumah Sakit https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/355 <p>Hepatitis merupakan penyakit yang sering menyebabkan inflamasi pada hati. Cleaning service bertanggung jawab menjaga kebersihan rumah sakit karena lingkungan rumah sakit yang kotor meningkatkan risiko penularan penyakit. Studi pendahuluan menunjukkan sebagian besar pegawai cleaning service di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombangsudah memakai Alat Pelindung Diri (APD) dengan benar contohnya penggunaan handscoon, masker, dan pelindung kaki (sepatu). Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen) pada Cleaning Service Rumah Sakit di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini seluruh petugas cleaning service RS NU Jombangyang berjumlah 15 orang. Pengambilan sampel dengan total sampling. Variabel penelitian adalah pemeriksaan HBsAg pada cleaning service. Pengambilan data HbSAg. dengan Immunochromatography. Data diolah menggunakan Editing, coding, tabulating. Analisa data Hasil pemeriksaan HBsAg pada cleaning service, diperoleh seluruh responden negatif (-) berjumlah 15 orang (100 %). Kesimpulan penelitian ini adalah seluruh petugas cleaning service tidak terinfeksi virus Hepatitis. Saran bagi Rumah Sakit diharapkan dapat mempertahankan peraturan penggunaan alat pelindung diri serta dilakukan pengawasan pada saat petugas cleaning service sedang bertugas.</p> <p> </p> <p>Hepatitis is a disease that often causes inflammation of the liver. Cleaning services are responsible for maintaining hospital cleanliness because a dirty hospital environment increases the risk of disease transmission. Preliminary studies show that most cleaning service employees at Nahdlatul Ulama Hospital Jombang Regency already wear Personal Protective Equipment (PPE) correctly, for example the use of handscoons, masks, and foot protectors (shoes). The purpose of this study is to Know the Description of HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen) in hospital’s cleaning service. This study used a descriptive method. The population in this study were all of hospital’s cleaning servive which amounted to 15 people. Total sampling was used in this study. The results of HBsAg examination on cleaning services were used as research variables. Immunochromatography Method Data were processed using Editing, coding, tabulating. Data analysis used univariate analysis The results of HBsAg examination at cleaning services, obtained all negative respondents (-) totaling 15 people (100%) and positive test results (+) were not found. The conclusion in this study is that all cleaning service workers are not infected with the hepatitis virus. Advice for hospitals was expected to maintain regulations on the use of personal protective equipment and supervision when cleaning service personnel are on duty.</p> Sri Sayekti Emi Kusumawardhani Ali Impron Copyright (c) 2023 Sri Sayekti, Emi Kusumawardhani , Ali Impron https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 162 171 10.36376/bmj.v10i2.355 Penurunan Kadar Glucosa Darah pada Anak-Anak yang Terinfeksi Cacing Ascaris Lumbricoides https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/362 <p>Soil transmitted helminths (STH) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing nematoda usus yang mana proses penularan cacing tersebut melalui siklus tanah. penyakit ini pada umumnya banyak terjadi pada anak-anak terutama pada anak sekolah dasar (SD), penularan oleh cacing ini terjadi akibat perilaku anak-anak yang tidak sesuai dengan standar Kesehatan, diantaranya tidak mencuci tangan sebelum makan dan tidak menggunakan alas kaki pada saat kontak dengan tanah. Anak-anak mendapatkan infeksi karena termakan makanan ataupun minuman yang terkontaminasi dari kotoran yang mengandung telur infektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glucosa darah anak-anak yang terinfeksi oleh cacing Ascaris lumbricoides. Metode penelitian ini adalah Cross Sectional. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 5 orang anak yang mengalami infeksi cacing Ascaris lumbricoides diperoleh kadar glucose darah diantaranya respoden 1 yaitu 78 mg/dl, responden 2 yaitu 68 mg/dl, responden 3 yaitu 67 mg/dl, responden 4 yaitu 66 mg/dl dan responden 5 66 mg/dl. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa anak-anak yang terinfeksi oleh cacing Ascaris lumbricoides mengalami penurunan kadar gula darah.</p> <p> </p> <p>Soil transmitted helminths (STH) is a disease caused by parasitic intestinal nematode worms where the process of transmission of these worms is through the soil cycle. This disease generally occurs in many children, especially elementary school children, transmission by this worm occurs due to children's behavior that is not in accordance with health standards, including not washing their hands before eating and not wearing footwear when in contact. with land. Children get infections because they eat food or drink contaminated with feces containing infective eggs. This study aims to determine the blood glucose levels of children infected with the Ascaris lumbricoides worm. This research method is Cross Sectional. Based on the results of research conducted on 5 children who had Ascaris lumbricoides worm infections, blood glucose levels were obtained, including respondent 1, namely 78 mg/dl, respondent 2, namely 68 mg/dl, respondent 3, namely 67 mg/dl, respondent 4, namely 66 mg. /dl and respondent 5 66 mg/dl. The conclusion from research that has been conducted is that children infected with the worm Ascaris lumbricoides experience a decrease in blood glucose levels.</p> darmadi darmadi Nurul Mawaddah Siska Zafrida Copyright (c) 2023 darmadi darmadi, Nurul Mawaddah , Siska Zafrida https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 172 179 10.36376/bmj.v10i2.362 DAGUSIBU Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/345 <p>Swamedikasi antibiotik mengakibatkan meluasnya resistensi antimikroba. Ibu rumah tangga merupakan pengambil keputusan perawatan kesehatan di rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran DAGUSIBU antibiotik pada ibu rumah tangga di Banjar Pinda - Gianyar. Studi observasional dengan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang divalidasi. Sejumlah 79 responden turut berpartisipasi, direkrut secara purposive. Hasil menunjukan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga pada kategori cukup (51 [64,6%]). Sumber perolehan informasi tentang antibiotik adalah dari dokter (75 [94,9%]) dan jenis antibiotik paling sering digunakan adalah Amoxycillin (76 [96,2%]). Untuk meningkatkan pengetahuan tentang antibiotik, apoteker disarankan melakukan penyuluhan berkala tentang penggunaan antibiotik melalui edukasi DAGUSIBU.</p> <p> </p> <p>Antibiotic self-medication has resulted in widespread antimicrobial resistance. Housewives are the healthcare decision-makers in the household. This study aims to describe the antibiotic DAGUSIBU in housewives at Banjar Pinda, Gianyar City. The analytic observational study with a cross-sectional design was conducted from March to April 2023. Data was collected through interviews with validated questionnaires. A total of 79 respondents participated, recruited purposively. The results show the level of knowledge of housewives in the sufficient category (51 [64,9%]). The source of obtaining information about antibiotics is from doctors (75 [94,9%]); the most frequently used type of antibiotic was Amoxicillin (76 [96,2%]). To increase knowledge about antibiotics, counseling about the use of antibiotics can be carried out through DAGUSIBU education.</p> Ni Kadek Arinda Ni Putu Aryati Suryaningsih Ida Ayu Manik Partha Sutema I Gusti Ayu Rai Widowati Putu Yudhistira Budhi Setiawan I Putu Tangkas Suwantara Copyright (c) 2023 Ni Kadek Arinda , Ni Putu Aryati Suryaningsih , Ida Ayu Manik Partha Sutema , I Gusti Ayu Rai Widowati , Putu Yudhistira Budhi Setiawan, I Putu Tangkas Suwantara https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 180 190 10.36376/bmj.v10i2.345 Status Perokok dan Nilai Saturasi Oksigen Pasca Anestesi Umum https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/353 <p>World Health Organization (WHO) tahun 2017 menyatakan bahwa di asia memiliki prevalensi perokok yang tinggi. Perilaku merokok dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang dampaknya memengaruhi organ paru-paru, kadar saturasi oksigen dan merupakan kebiasaan yang tidak bermanfaat bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status perokok dengan nilai saturasi oksigen (SPO2) pasca anestesi umum. Penelitian ini menggunakan deskritif analitik dangan pendekatan cross secstional. Pengambilan sampel menggunakan Cross Sectional yaitu dimana peneliti mendapatkan responden yang tersedia sesuai dengan kriteria penelitian. Analisis data menggunakan uji koefiensi kontingensi C. Hasil Penelitian ini menunjukan ada hubungan atara status perokok dengan nilai saturasi SPO2 dengan nilai chi-square dengan nilai probabilitas 0,000 ˂ 0,05. Hal ini menunjukan bahwa adanya hubungan antara status perokok dengan nilai saturasi SPO2 pasca anestesi umum di RSUD. Saran pada penelitian ini betapa bahayanya rokok itu sendiri dikarenakan dalam kandungan rokok itu memiliki 4000 zat kimia yang sangat bahaya yang dapat menyebabkan peurunan saturasi.</p> <p> </p> <p>The World Health Organization (WHO) in 2017 stated that asia have a high prevalence of smokers. Smoking behavior can pose various health risks that affect the lungs, oxygen saturation levels and is a habit that is not beneficial to human health. This study aims to determine the relationship between smoking status and post-general anesthesia oxygen saturation values (SPO2). This study uses descriptive analytic with a cross-sectional approach. Sampling using Cross Sectional, namely where researchers get available respondents according to the research criteria. Data analysis used the contingency coefficient test C. The results of this study showed that there was a relationship between smoking status and SPO2 saturation value with a chi-square value with a probability value of 0.000 ˂ 0.05. This shows that there is a relationship between smoking status and post-general anesthesia SPO2 saturation values in hospitals. Suggestions in this study how dangerous cigarettes themselves are because cigarettes contain 4,000 very dangerous chemicals that can cause a decrease in saturation..</p> Altharikh Syah Alam Sumarno Roro Lintang Suryani Made Suandika Copyright (c) 2023 Altharikh Syah Alam Sumarno , Roro Lintang Suryani, Made Suandika https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 191 200 10.36376/bmj.v10i2.353 Model Drowning Chain Survival dalam Upaya Mitigasi Life Saving Korban Tenggelam Di Wilayah Pesisir Pantai https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/366 <p>Penyebab tingginya angka kematian akibat tenggelam salah satunya adalah sistem pertolongan dan pengetahuan penanganan korban yang tidak tepat dan prinsip pertolongan awal yang tidak sesuai. Masyarakat diharapkan mempunyai pengetahuan dasar bagaimana cara memberikan pertolongan pertama yang tepat dan cepat untuk menolong korban tenggelam dan juga memiliki pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama pada tenggelam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi drowning chain survival dalam upaya mitigasi life saving korban tenggelam. Design penelitian ini Pre Experiment dengan One Group Pretest And Posttest Design 40 orang sampel . Analisis data menggunakan analisis Wilcoxon Sign-Rank test dan Mann Whitney Sign Test. Instrumen yang digunakan adalah Materi/modul Model Drowning Chain Survival dan kuesioner pengetahuan tentang penanganan awal korban tenggelam. Hasil peneletian ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan edukasi p=0,000 (p&lt;0,001) , pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan edukasi p=0,083 (p&gt;0,001). Pengetahuan diperoleh berdasarkan pengalaman dan juga bisa didapatkan melalui informasi yang disampaikan oleh guru, orang tua, buku dan media digital. Diharapkan pemerintah dapat secara rutin mengadakan kegiatan pemberian edukasi Model Drowning Chain survival kepada Masyarakat awam untuk meningkatkan pengetahuan dan skill Masyarakat dalam melakukan pertolongan awal korban tenggelam sehingga dapat mengurangi angka mortalitas dan morbiditas.</p> <p> </p> <p>One of the causes of the high death rate due to drowning is the inappropriate aid system and knowledge of handling victims and inappropriate principles of initial aid. The public is expected to have basic knowledge on how to provide appropriate and quick first aid to help drowning victims and also have basic knowledge about first aid for drowning. The aim of this research is to determine the effect of providing drowning chain survival education in efforts to mitigate the life saving of drowning victims. This research design is Pre Experiment with One Group Pretest and Posttest Design with 40 samples. Data analysis used the Wilcoxon Sign-Rank test and the Mann Whitney Sign Test. The instruments used were the Drowning Chain Survival Model material/module and a knowledge questionnaire about the initial treatment of drowning victims. The research results showed that there was an effect before and after being given education, p=0.000 (p&lt;0.001), in the control group there was no effect before and after being given education, p=0.083 (p&gt;0.001). Knowledge is obtained based on experience and can also be obtained through information conveyed by teachers, parents, books and digital media. It is hoped that the government can routinely hold educational activities on the Drowning Chain survival model to the lay public to increase the public's knowledge and skills in providing initial aid to drowning victims so as to reduce mortality and morbidity rates.</p> Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari Ni Luh Putu Thrisna Dewi Ni Made Nopita Wati Copyright (c) 2023 Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari, Ni Luh Putu Thrisna Dewi, Ni Made Nopita Wati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 201 209 10.36376/bmj.v10i2.366 Perbedaan Posisi Elevasi Kaki dan Posisi Trendelenburg terhadap Kestabilan Tekanan Darah Pasca Induksi Spinal Anestesi https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/356 <p>Salah satu komplikasi akut yang terjadi pada spinal anestesi ialah penurunan tekanan darah pasca induksi. Salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah hat tersebut adalah elevasi kaki atau posisi Trendelenburg dan terbukti dapat mempertahan kan kestabilan tekanan darah pada pasien spinal anestesi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tekanan darah pasca induksi, pasca intervensi Elevasi Kaki 45º dan posisi 10º Trendelenburg. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif, desain two group pretest posttest. Sampel penelitian 54 responden pasca anestesi dengan teknik sample purposive sampling, uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk serta analisis data yang digunakan adalah uji paired t-test dan independent t-test. Hasil independent t test diperoleh kelompok TDS setelah intervensi yaitu nilai p = 0.000 &lt; 0.05, lalu TDD setelah intervensi dengan nilai p = 0.036 &lt; 0.05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara TDS dan TDD pada masing masing kelompok intervensi, nilai rata-rata menunjukkan posisi 10º T memiliki pengaruh dalam menstabilkan tekanan darah dari pada posisi EK 45º, dilihat dari rata-rata nilai pada 10º T ialah 136.96 (TDS) 75.30 (TDD), lalu pada EK 45º ialah 120.11 (TDS) dan 72.52 (TDD). Kesimpulannya, hasil penelitian pada kelompok 10º T dapat memberikan kestabilan tekanan darah dibandingkan posisi EK 45º.</p> <p> </p> <p>One of the acute complications that occurs in spinal anesthesia is a decrease in blood pressure after induction. One of the actions that can be taken to prevent hat is leg elevation or Trendelenburg position and has been proven to maintain blood pressure stability in spinal anesthesia patients. The Objective is to identify post-induction blood pressure, post-intervention 45º leg elevation and 10º Trendelenburg position. This study uses quantitative, two group pretest posttest design. The research sample was 54 respondents after anesthesia with purposive sampling technique, normality test with Shapiro-Wilk test and data analysis used was paired t-test and independent t-test. The results of the independent t test obtained by the TDS group after the intervention are p value = 0.000 &lt;0.05, then TDD after the intervention with a p value = 0.036 &lt;0.05, it is concluded that there is a significant difference between TDS and TDD in each intervention group, the average value shows that the 10º T position has an influence in stabilizing blood pressure than the 45º EK position, this can be seen from the mean value at 10º T is 136.96 (TDS) 75.30 (TDD), then at 45º EK is 120.11 (TDS) and 72.52 (TDD). In Conclusion, the results of the study in the 10º T group can provide blood pressure stability compared to the 45º EK position.</p> M Febrianor Made Suandika Danang Tri Yudono Copyright (c) 2023 M Febrianor , Made Suandika , Danang Tri Yudono https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 210 223 10.36376/bmj.v10i2.356 Pengaruh Program Law of Attraction Terhadap Tingkat Stres Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/364 <p>Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus mengalami stres akibat stigma negatif dari masyarakat, rasa khawatir akan masa depan anak, dan kurangnya sistem pendukung sehingga berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Perlu adanya program yang mampu mengatasi masalah stres orang tua dengan anak berkebutuhan khusus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh program Law of Attraction terhadap tingkat stres orang tua dengan anak berkebutuhan khusus. Program Law of Attarction menggunakan pendekatan Self Help Group (SHG) dimodifikasi dengan penerapan metode scripting, affirmation, visualization, yoga savasana, dan therapeutic touch dilakukan selama 8 kali pertemuan. Sample melibatkan 14 orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Yayasan Widya Guna Bali. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Data dianalisis dengan Paired T-Test dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil diperoleh bahwa program Law of Attraction berpengaruh terhadap stres orang tua dengan p-value sebesar 0,005. Program Law of Attraction dapat dijadikan upaya untuk mengatasi stres orang tua dalam pengasuhan anak dengan kebutuhan khusus.</p> <p> </p> <p>Parents with children with special needs experience stress due to negative stigma from the community, worry about the child's future, and lack of support systems, which affects the child's growth and development. There is a need for a program that can overcome the stress problems of parents with children with special needs. The purpose of this study was to determine the effect of the Law of Attraction program on the stress level of parents with children with special needs. The Law of Attraction program uses a modified Self Help Group (SHG) approach with the application of scripting, affirmation, visualization, yoga savasana, and therapeutic touch methods conducted for 8 meetings. The sample involved 14 parents who had children with special needs at Yayasan Widya Guna Bali. The sampling technique used was total sampling. Data were analyzed by Paired T-Test with a significance level of 95%. The results obtained that the Law of Attraction program affects parental stress with a p-value of 0.005. The Law of Attraction program can be used as an effort to overcome parental stress in caring for children with special needs.</p> Ni Luh Putu Arista Supadmi Kadek Wanda Meliana Ni Gusti Ayu Made Aprillia Adwinayanti Ni Putu Aggri Sugi Agestina Ni Wayan Regitha Widiastuti Putu Ayu Sani Utami Copyright (c) 2023 Ni Luh Putu Arista Supadmi, Kadek Wanda Meliana , Ni Gusti Ayu Made Aprillia Adwinayanti , Ni Putu Aggri Sugi Agestina , Ni Wayan Regitha Widiastuti, Putu Ayu Sani Utami https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 224 232 10.36376/bmj.v10i2.364 Efektifitas Edukasi Kesehatan Secara Daring Terhadap Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pelajar SMK https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/347 <p>Masalah kesehatan reproduksi pada remaja seperti kehamilan diluar nikah dan kehamilan dengan usia terlalu dini dapat muncul karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan kehamilan remaja. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektifitas edukasi kesehatan secara daring terhadap pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pelajar SMK PGRI Blahbatuh. Penelitian Pre Experimental Design ini menggunakan pendekatan One Group Pretest Posttest Design. Sampel sebesar 118 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dengan teknik sampling Proportionate Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan kesehatan reproduksi yang telah dilakukan uji face validity. Data dianalisis menggunakan uji willcoxon. Berdasarkan uji willcoxon menunjukkan hasil yaitu pemberian edukasi secara daring terbukti efektif meningkatkan pengetahuan siswa SMK PGRI Blahbatuh (p-value 0,000). Tenaga kesehatan diharapkan secara konsisten menerapkan metode daring dalam memberikan edukasi kesehatan karena tetap dapat melakukan peran nyata tanpa harus meninggalkan tempat kerja bahkan dapat dilakukan saat dirumah sambal memberikan dampak positif pada remaja.</p> <p> </p> <p>Reproductive health problems in adolescents such as out-of-wedlock pregnancies and pregnancies at too early an age can arise due to a lack of knowledge about reproductive health and prevention of teenage pregnancy. This research aims to determine the effectiveness of online health education on knowledge about adolescent reproductive health among PGRI Blahbatuh Vocational School students. This Pre Experimental Design research uses a One Group Pretest Posttest Design approach. The sample was 118 respondents who met the inclusion criteria using the Proportionate Simple Random Sampling sampling technique. Data were collected using a reproductive health knowledge questionnaire that had been tested for face validity. Data were analyzed using the Willcoxon test. Based on the Willcoxon test, the results show that providing online education has been proven to be effective in increasing the knowledge of PGRI Blahbatuh Vocational School students (p-value 0.000). Health workers are expected to consistently apply online methods in providing health education because they can still play a real role without having to leave the workplace and can even do it at home while having a positive impact on teenagers.</p> Ni Komang Isalena Komang Ayu Purnama Dewi Putu Ayu Ratna Darmayanti Copyright (c) 2023 Ni Komang Isalena , Komang Ayu Purnama Dewi , Putu Ayu Ratna Darmayanti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 233 243 10.36376/bmj.v10i2.347 Pencegahan Kesehatan Remaja: Pendidikan Kesehatan dan Peran Keluarga di Daerah Pesisir https://balimedikajurnal.com/index.php/bmj/article/view/342 <p>Anemia menjadi parameter buruknya status Kesehatan akibat tidak tercukupinya asupan zat besi. Prevalensi anemia di wilayah provinsi NTB berada pada persentasi 48% (Riskesdas NTB, 2018). Pendidikan kesehatan yang diberikan pada keluarga secara efektif dan inovatif merupakan suatu hal yang dapat membantu dalam mencegah terjadinya anemia pada remaja. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang mengalami anemia dengan pemberian intervensi pendidikan kesehatan tentang anemia. Metode yang digunakan yaitu case report dengan melakukan intervensi berbasis Evidence Based Nursing untuk menyelesaikan masalah pada kasus yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan gizi efektif dalam meningkatkan pengetahuan gizi remaja dan keluarga sehingga dapat menjadi upaya pencegahan anemia pada remaja. Pendidikan kesehatan dapat membuat responden yang sebelumnya belum tahu menjadi lebih tahu karena individu mendapatkan informasi dan pengetahuan baru. Kesimpulannya adalah pendidikan kesehatan sangat efektif diberikan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan khususnya anemia pada remaja. Hal ini akan berpengaruh pada fungsi keluarga yaitu mempertahankan keadaan kesehatan keluarganya agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi, serta kemampuan keluarga dalam memberikan perawatan kesehatan bagi keluarganya meningkat dan status kesehatan keluarga menjadi semakin baik.</p> <p> </p> <p>Anemia is a parameter of poor health status due to insufficient intake of iron. The prevalence of anemia in the province of NTB is at a percentage of 48% (Riskesdas NTB, 2018). Health education provided to families effectively and innovatively is something that can help prevent anemia in adolescents. The purpose of writing this final scientific work is to provide an overview of nursing care for family members who have anemia by providing health education interventions about anemia. The method used is a case report by conducting interventions based on Evidence Based Nursing to solve problems in cases obtained. The results showed that nutrition education was effective in increasing adolescent and family nutritional knowledge so that it could be an effort to prevent anemia in adolescents. Health education can make respondents who previously did not know become more knowledgeable because individuals get new information and knowledge. The conclusion is that health education is very effective in increasing family knowledge about health problems, especially anemia in adolescents. This will affect the function of the family, namely maintaining the health condition of the family so that they still have high productivity, as well as the ability of the family to provide health care for their family to increase and the health status of the family to get better.</p> Sucita Efendi Agus Supinganto Copyright (c) 2023 Sucita Efendi, Agus Supinganto https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-30 2023-12-30 10 2 244 252 10.36376/bmj.v10i2.342