Transformasi Efisiensi Pelayanan Rawat Inap: Analisis Multi-Dimensi Menggunakan Indikator Barber Johnson

Authors

  • I Gusti Agung Ngurah Putra Pradnyantara STIKES Wira Medika Bali
  • Revan Januansyah Poltekkes Permata Indonesia
  • Harinto Nur Seha Poltekkes Permata Indonesia
  • Nurul Faidah STIKES Wira Medika Bali

DOI:

https://doi.org/10.36376/bmj.v11i1.390

Keywords:

Pelayanan Rawat Inap, barber johnson, efisiensi pelayanan

Abstract

Dalam statistik rumah sakit terdapat beberapa indikator pelayanan rawat inap, yaitu BOR, AvLOS, TOI, BTO, GDR dan NDR. Pemanfaatan data pelaporan berhubungan dengan mekanisme alur prosedur pelayanan untuk kepentingan internal dan eksternal rumah sakit. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Dkt Dr. Soetarto Yogyakarta, data 3 tahun terakhir terdapat peningkatan indikator pelayanan rawat inap tetapi masih belum masuk kategori efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren indikator pelayanan rawat inap selama 3 tahun terakhir di RS DKT Dr. Soetarto Yogyakarta dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pelayanan. Kebaruan penelitian ini terletak pada pendekatan analisis longitudinal yang dikombinasikan dengan wawancara mendalam untuk memahami konteks dan upaya perbaikan yang dilakukan rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan jenis data sekunder yaitu rekapitulasi SHRI pertahun dalam kurung waktu 3 tahun terakhir serta wawancara kepada petugas pelaporan, dari hasil analisis perbandingan indikator pelayanan rawat inap selama 3 tahun terakhir diketahui hanya nilai LOS yang memenuhi standar efisiensi, untuk indikator BOR, TOI, dan BTO belum memenuhi standar barber johnson karena jumlah kunjungan dirumah sakit khususnya rawat inap masih rendah.

 

In hospital statistics there are several indicators of inpatient services, namely BOR, AvLOS, TOI, BTO, GDR and NDR. The use of reporting data is related to the mechanism for the flow of service procedures for internal and external purposes of the hospital. Based on a preliminary study at Dr. DKT Hospital. Soetarto Yogyakarta, data for the last 3 years shows an increase in inpatient service indicators but it is still not in the efficient category. The aim of this research is to analyze the benefits of inpatient service indicators over the last 3 years. This type of research is descriptive with a qualitative approach with secondary data, namely recapitulation of SHRI per year within the last 3 years as well as interviews with reporting officers. From the results of the comparative analysis of inpatient service indicators over the last 3 years, it is known that only the LOS value meets efficiency standards, for BOR, TOI and BTO indicators do not meet Barber Johnson standards because the number of hospital visits, especially inpatient stays, is still low.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

I Gusti Agung Ngurah Putra Pradnyantara, STIKES Wira Medika Bali

Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Program Diploma Tiga

Revan Januansyah , Poltekkes Permata Indonesia

Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Harinto Nur Seha , Poltekkes Permata Indonesia

Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Nurul Faidah, STIKES Wira Medika Bali

Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Program Diploma Tiga

References

Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan Dan Penyajian Data Rumah Sakit. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Frince Lorena Sitanggang, Yuyun Yunengsih. (2022). Analisis efisiensi penggunaan tempat tidur ruang rawat inap berdasarkan grafik Barber Johnson guna meningkatkan mutu pelayanan di RS AU dr. M. Salamun. Jawa barat : Politekhnik Piksi Ganesha Bandung. https://doi.org/10.36418/cerdika.v2i2.350

Haskia. (2020). Tinjauan pemanfaatan data sensus harian rawat inap dirumah sakit umum Muhammadiyah kabupaten ponorogo. Jawa timut : STIKES Buana Husada Ponorogo.

Hatta, G. R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Huffman, E. K. (1994). Health Information Management. Berwyn, Illinois: Physicians Record Company.

KEMENKES, RI. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:HK.01.07/Menkes/312/2020 Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan.

Kurniawan Agung, dkk. (2010). Analisis pemanfaatn data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah Dr. Soeroto Nawi. Jawa timur : APIKES Mitra Husada Karanganyar.

PERMENKES RI No 269/MENKES/PER/III/2008. (2008). permenkes ri 269/MENKES/PER/III/2008. In Permenkes Ri No 269/Menkes/Per/Iii/2008 (Vol. 2008, p. 7).

Pradnyantara, dkk (2022) Efisiensi Rawat Inap Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Nanggulan, JMIKI, DOI: https://doi.org/10.33560/jmiki.v10i1.389

Presiden Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta:Indonesia.

Rustiyanto, E. (2010). Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan.. Yogyakarta: Graha Ilmu

Seha H. N, dkk (2019) Efisiensi Indikator Rawat Inap RS Rajawali Citra Tahun 2019. Yogyakarta : Poltekes Permata Indonesia Yogyakarta.

Sudra, R. I. (2010). Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wordl Health Organization. 2013 Definisi Rumah Sakit. Ganeva : WHO

Analisis Multi-Dimensi

Downloads

Published

2024-07-19

How to Cite

Pradnyantara, I. G. A. N. P., Januansyah , R. ., Seha , H. N. ., & Faidah, N. (2024). Transformasi Efisiensi Pelayanan Rawat Inap: Analisis Multi-Dimensi Menggunakan Indikator Barber Johnson. Bali Medika Jurnal, 11(1), 17–30. https://doi.org/10.36376/bmj.v11i1.390